Senin, 23 September 2013

TULIP

berawal dari mencoba menerima bunga Tulip dari teman lama. dia memintaku untuk merawat bunga tersebut sampai pada akhirnya bisa dipanen. aneh memang. baru juga bertemu tatap dua hari lamanya, namun percaya untuk memberikan amanah itu padaku.
dia slalu mengajariku untuk tetap merawat dan menyayanginya, seperti aku menyayangi diriku, ungkapnya.
awalnya aku menolak karena takut tidak dapat menjalani amanah itu sebaik yang di harapkannya. namun, seiring berjalannya waktu, aku melihat keseriusan dan harapan besar yang ada pada wajah dan hatinya.
aku coba belajar dan memahami semuanya. aku belajar mencintai sedikit demi sedikit. aku coba menyukai apa-apa yang ada pada bunga tersebut. sampai pada akhirnya, aku baru tersadar, aku menyukai bunga itu sudah dari lama, hanya saja aku sungguh tak peka.
dari itu, aku terus memupuk merawat dan mencintai setulus yang aku miliki. berharap suatu saat nanti, bunga itu dapat diabadikan menjadi bunga terindah yang pernah ada. TULIP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.